seorang anak yang memiliki motivasi dari dalam diri yang sangat tinggi untuk belajar akan sulit berkembang jika waktu belajar dihabiskan disekolah, karena..
Anak tersebut memiliki pandangan bahwa belajar itu bagaikan penelitian atau eksperimen, ia ingin belajar seperti belajar seorang ilmuwan yaitu sendiri dengan tenang untuk meningkatkan kecerdasan. Dan di sekolah membuktikan hasil belajarnya dengan sebuah prestasi.
Sebuah contoh, Apakah kamu tahu mengapa kita mengenal angka? Kebanyakan orang menjawab, bahwa kita mengenal angka dari sekolah, bukan begitu? Berfikirlah secara mendalam, siapakah yang mengajarkan kita angka di sekolah? Jika jawabannya guru, maka dari mana guru tahu angka? Dari buku pelajaran, siapakah yang menulisnya? Penulis, Darimana penulis itu tahu? Dari buku sebelumnya yang ditulis ilmuwan, Darimanakah ilmuwan itu tahu angka? Dari pemikirannya, Darimanakah pemikiran tersebut? Dari otaknya, Dimanakah letak otak tersebut? Pada dirinya, Darimanakah asal dirinya?
Dari Allah SWT
Dalam Buku Rafiqlopedia ini di jelaskan bahwa semua hal yang ada di dunia ini berasal dari Allah SWT.
Sesuai dengan peradaban manusia, Zaman sekarang ini tidak akan terlepas dengan teknologi. Setiap saat kita membutuhkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan kita. Namun, apakah setiap orang yang menggunakan teknologi tahu arti dari teknologi iti sendiri?
Menurut Rafiqlopedia, teknologi adalah alat masa depan.
Secara Technorifiq, teknologi iti identik dengan kemajuan. Maksud masa depan dalam Rafiqlopedia adalah perkembangan manusia yang sudah semakin maju karena ilmu yang dimilikinya telah berkembang sehingga dapat menciptakan sebuah alat untuk membantu memenuhi kebutuhannya yang berkembang.
Ada sebuah ilmu yang paling sulit menurut pandangan saya, yaitu ilmu yang mempelajari seluruh hal yang terjadi setiap saat di dunia ini, mulai dari yang konkret sampai yang abstrak. Namun adakah ilmu seperti itu? Adapun yang menyerupainya yaitu filsafat namun ini berbeda dengan filsafat. Ilmu apakah ini?
Assalamu'alaikum
Saya akan membahas tentang pemikiran saya dalam belajar.
Menurut pandangan saya, belajar yang berlebihan itu kurang baik, harus di imbangi oleh bermain dan istirahat.
pernahkah mendengar perkataan
"jangan bermain, belajar!"
sepertinya itu kurang begitu baik, karena bermain itu penting, fungsinya membuat kita bahagia, dengan bahagia, kita akan mudah belajar.
Coba bandingkan saja, lebih enak mana, belajar saat sedih atau saat gembira?
Namun masalahnya harus bisa mengatur waktu bermain dan jangan berlebihan.
Adapun istirahat yang fungsinya juga sangat penting, yaitu memulihkan energi kita, termasuk memulihkan pikiran kita yang lelah. Yang terpenting adalah waktu untuk tidur malam harus pas, jangan kurang ataupun berlebihan. Namun masalah para pelajar adalah jika ada tugas yang cukup berat dari beberapa mata pelajaran yang waktunya sangat mendesak, misalkan besok harus selesai, apalagi tugas hafalan yang banyak, karena banyak maka pelajar yanh rajin akan belajar walaupun sampaj larut malam untuk menghafal untuk besok misalkan, itu kurang efektif karena akan mengganggu waktu tidur kita. Solusinya adalah membagi waktu.
Ingat! Aturlah waktumu sesuai keinginan dan kemampuanmu!
Seberat apapun, sebanyak apapun, asalkan terjadwal, maka tugas itu tidak akan sulit dan tidak akan mengganggu kegiatan pentingmu.
"Time is ...." ("Waktu adalah ...'')
Yang seharusnya mengisi tanda titik diatas adalah dirimu, sesuaikan dengan dirimu contohnya kamu adalah anak yang rajin belajar, maka isilah titik tersebut sehingga menjadi waktu adalah ilmu, ataupun kamu seorang pebisnis maka kalimatmu menjadi waktu adalah uang, ataupun lainnya sesuai kehendakmu dan kemampuanmu.
"Tulisan ini hanyalah sebuah pemikiran seorang anak remaja, yang pastinya banyak kekurangan dan kesalahan apabila dibandingkan dengan para ilmuwan yang jenius. Terima kasih karena telah membaca tulisan ini, Semoga bermanfaat."
Wassalamu'alaikum
